Kamis, 15 Oktober 2015

FF / "V = Error" / L Infinite

Title : V = Error
Cast : Kim Myungsoo, Park Boah
Genre : Romance, fluff
Lenght : Ficlet
Rated : PG 17
Author : KimAra

(Boah POV)

Seperti biasa kelas akan berubah menjadi pasar yang super ramai kalau Ahn saem di akhir pelajaran mengumumkan ujian Fisika di pertemuan selanjutnya. Ya memang Ahn saem terkenal sebagai guru paling killer di sekolah, jadi jangan berharap bisa mencontek nanti. Kalau tetap nekat mencontek, sama saja bunuh diri jatuh dari tebing setinggi 50 m 😂

“Ingat kalian harus belajar untuk ujian materi kecepatan benda, awas kalau ada yang berani mencontek, ibu tidak segan-segan memberikan nilai 0 besar” ancam Ahn saem yang diiringi sorakan semua siswa yang menandakan tidak setuju pada guru killer itu.

Tapi tentu saja aku akan bersikap tetap cool di mata pelajaran ini. Ujian Fisika tentu saja hal yang tidak pernah membebaniku, ketika semua bersorak kompak tidak setuju, aku akan tersenyum penuh kemenangan. Ya karena semenjak kelas 1 sampai sekarang kelas 2, akulah yang menguasai pelajaran Fisika, belum ada anak di sekolah ini yang bisa mengalahkanku. Karena itu juga sikap Ahn saem sangat berbeda kepadaku, bisa dikatakan aku ini anak emasnya beliau, hahahaha.

Namaku Park Boah, anak-anak satu sekolah menjulukiku si profesor Park. Jelas saja karena aku rajanya dalam bidang Fisika. Sudah banyak olimpiade Fisika yang aku menangkan. Tapi tentu saja aku tidak sesempurna itu, aku sangat lemah dalam pelajaran bahasa dan kesenian, mungkin nilaiku bisa bagus karena para guru merasa berterimakasih atas prestasiku untuk sekolah.

Aku punya teman sebangku yang selalu mengerti aku, namanya Lee Gaeun. Yeoja ini orangnya tidak bisa mengontrol kata-katanya, semuanya keluar begitu bebas seperti bom yang siap meledak kapan saja, kalau aku siih sudah biasa mendengar gaya bicaranya yang ceplas ceplos itu. Dia selalu bilang penampilanku ini kuno sekali, kacamata tebal dan rambut yang selalu aku kuncir kuda. Dari dulu ia selalu ingin merubah penampilanku tapi jurus seribu langkah jadi andalanku, katanya dengan penampilanku ini aku tidak mungkin punya pacar. Haaah…pikiranku selalu tentang rumus Fisika, pacar? sepertinya aku tidak pernah memikirkannya.

Daripada aku mendengarkan ocehan Gaeun tentang gosip anak kelas sebelah, aku lebih memilih memasang headsetku mendengarkan musik dan mengerjakan kumpulan soal Fisika yang jadi makanan sehari-hariku. Disaat teman-teman sekelasku heboh bergosip, hanya aku dan seorang namja yang tidak peduli dengan gosip muarahan itu. Namja ini memang namja paling aneh dan sangat pintar yang aku temui.

Eiittsss…maksudku bukan pintar dalam hal pelajaran, tapi dia sangat pintar dalam mencontek, bahkan seorang Ahn saem pun tidak pernah mencurigainya. Ya itulah keahlian istimewa yang dia miliki meskipun dia sangat bodoh, apalagi dalam pelajaran Fisika. Tapi jangan salah, dia orang yang sangat kreatif dan dia juga termasuk siswa berprestasi pada bidang kesenian. Dia selalu memenangkan lomba desain tingkat regional maupun nasional. Cukup keren sebenarnya, tapi tentu saja namja ini bukan tipeku, berbicara langsung saja aku tidak pernah, aku tau namanya juga dari daftar absensi kelas, Kim Myungsoo. Kata Gaeun namja ini sangat terkenal karena wajahnya yang tampan. Tapi jujur aku tidak sependapat, mungkin aku terlalu memusatkan pandanganku pada rumus-rumus cantik ini, sampai namja tampan saja aku tidak tau.

Teng…teng…teng…

Sorak sorai semua siswa terdengar sangat berisik menurutku, tentu saja mereka senang karena terasa lepas dari penjara yang bernama kelas. Tapi tidak untukku dan namja aneh itu, aku langsung memasang headsetku dan namja yang duduk di depanku itu hanya membaca komik yang sudah jadi kebiasaannya. Hari ini aku malas pergi ke kantin, jadi Gaeun kesana sendiri. Sekarang hanya tinggal aku dan namja aneh ini di kelas, suasana sangat hening, tak ada dari kami yang memulai pembicaraan, secara kami memang tidak saling mengenal.

“Yaa Park Boah….aku pinjam catatan Fisikamu” entah ada angin apa, tiba-tiba Myungsoo menyebut namaku yang benar-benar membuatku shock. 'Aaah...ternyata dia tau namaku juga' batinku.

“Aiisshhh…untuk apa kau mau pinjam? Bukannya kau tidak perlu belajar” aku tentu saja tidak percaya dia akan belajar, kan dia terkenal sebagai raja nyontek.

“Aiisshhhh….kau ini banyak bicara ternyata, aku hanya mau pinjam sekarang!” kini Myungsoo benar-benar menghadapkan wajahnya ke arahku, terlihat raut wajah kesal terpasang begitu saja. Ommoo…tunggu dulu, sekarang aku benar-benar menatap wajah namja ini, dan ternyata dia benar-benar…..tampan, atau bisa dikatakan sangat tampan.

“N-nne…” aku menyodorkan catatan Fisikaku dengan tatapan mata yang masih terpaku olehnya.

Usai meraih buku catatanku, dia kembali membenarkan posisi duduknya kembali menghadap ke depan. ‘Aigoo…ternyata dia hanya memfoto catatanku, sudah bisa ku tebak untuk apa’ gumamku dalam hati.

“Gomawo” Myungsoo hanya meletakkan buku catatanku di depanku tanpa menoleh ke arahku. Aahh lebih tepatnya dia melempar bukuku tepat di depanku.

‘Ciihhh…gomawo?? Aigoo benar-benar tidak punya sopan santun’ batinku.

…….

Hari yang kutunggu-tunggu tetapi hari yang dikutuk oleh siswa yang lain datang juga, tentu saja hari ini ujian Fisika. Hari ini benar-benar spesial, ya semua mata tertuju padaku, bukan karena mau meminta jawaban yang tidak mungkin aku berikan, tapi karena penampilanku.

Aku kemarin mengajak Gaeun untuk merubah penampilanku, entah karena apa sejak Myungsoo menyebut namaku kemarin, aku ingin sekali sedikit merubah penampilanku. Sebenarnya bukan itu saja alasannya, tapi karena aku juga baru sadar dengan ketampanan Myungsoo, hihihihi. Sekarang aku tidak memakai kacamata tebal, aku memakai lensa kontak dan menggerai rambutku yang panjang kecoklatan ini.

“Waaahh….ternyata si profesor kolot itu cantik juga” ucap seorang namja bernama Lee Howon.

“Yaaa…kau tidak bisa memanggilnya profesor kolot lagi, dia adalah bidadari cantik yang baru turun dari surga” balas namja disampingnya yang bernama Jang Dongwoo.

Aaahhh…ternyata aku cantik? Kenapa aku baru sadar? Senang sekali mendengar reaksi mereka. Terima kasih omma telah melahirkanku sebagai yeoja yang cantik dan pintar. (Duuhhh mith, jangan kepedean yaaa.. 😒)

“Cepat masukkan semua buku yang berhubungan dengan Fisika, kita mulai ujian sekarang” pekik Ahn saem yang membuat semuanya tegang kecuali aku.

“Aaaiisshhh…sial!” gumam Myungsoo, entah kenapa dia seperti merutuki dirinya sendiri.

“Sekarang kerjakan semua soal, dan ingat tidak ada yang boleh mencontek” tegas Ahn saem yang diimbangi gerutu para siswa.

Hanya perlu waktu 20 menit untukku menyelesaikan soal, sementara waktu masih tersisa 35 menit lagi. Aku menyerahkan lembar jawabanku dengan senyum kemenangan dan kembali ke tempat dudukku. Ku lihat sepertinya namja aneh ini tidak seperti biasanya, dia terlihat bingung, dan…bingo, tidak ada jawaban sama sekali di lembar jawabnya. Setelah waktu habis Ahn saem beranjak dari kelas kami dan menuju ruang kantor guru. Semua siswa terlihat menggerutu dengan ujian tadi.

“Yaaa…..Park Boah, kau benar-benar membuatku iri, bisa-bisanya kau menyelesaikan soal sesulit itu hanya dalam waktu 20 menit saja” gerutu Gaeun seraya mengerucutkan bibirnya.

“Karena ini” aku menunjuk kepalaku dengan jari telunjuk dan tersenyum kecil pada teman sebangkuku ini.

Sekolah sudah hampir selesai untuk hari ini, tiba-tiba Ahn saem masuk ke kelasku dan memanggilku dan Myungsoo, entah karena apa.

“Myungsoo-ah…nilaimu tidak pernah lebih baik dari angka 5 dan sekarang kau mendapat nilai 0, apa kau tidak paham dengan penjelasan ibu,hah? hemmm....jadi sepertinya kau membutuhkan tentor untuk pelajaran ini, karena itu ibu memanggil Boah juga, ibu harap kau bisa lebih paham jika Boah yang menjelaskan” tegas Ahn saem seraya menunjukku.

“Mwoya?? Kenapa harus aku saem?” jujur aku kurang senang dengan keputusan Ahn saem, karena sebenarnya aku terlalu gugup berada di dekat namja ini.

“Karena hanya kau yang dapat ibu percaya dalam hal ini nona Park” seru Ahn saem dengan senyum datarnya.

“Hemmm…baiklah saem” balasku terpaksa. Tapi ada satu hal yang mengganjal, kenapa Myungsoo sama sekali tidak menolak, dia hanya diam terus, tidak biasanya dia menurut.

Teng….teng….teng….

Bel pulang sekolah akhirnya berbunyi, semua siswa mulai bersiap-siap untuk pulang. Tapi belum untukku dan Myungsoo, kali ini kita hanya akan berdua saja di kelas. Entah kecanggungan apa yang nantinya muncul.

“Okee langsung kita mulai saja ya, kita masuk ke konsep sederhananya dulu,kecepatan itu adalah jarak yang ditempuh oleh suatu benda dalam suatu waktu. Secara matematis bisa dirumuskan menjadi V = S / T , dengan : V = kecepatan, S = Jarak, T = waktu, kau paham sampai sini?” pandanganku yang dari tadi terpusat di buku yang aku buka, kini beralih ke arah Myungsoo yang tepat dihadapanku, ternyata dari tadi dia tidak melihat ke buku tapi justru melihatku.

“Ya-ya-yaaa….Kim Myungsoo, kenapa kau melihatku seperti itu?” ucapku yang kali ini benar-benar gugup.

“Hari ini penampilanmu berubah, kau terlihat cantik seperti ini” sedetik pun mata Myungsoo tidak teralihkan dari wajahku, dia memainkan rambutku yang tergerai dan meletakkannya di belakang telingaku.

‘Tetap fokus Park Boah, kau tidak boleh goyah’ batinku menguatkan diri.

“Sekarang kita lanjut ke contoh soal sederhana saja ya, apabila ada seseorang yang menempuh jarak sejauh 100 meter dalam waktu 10 detik, maka kecepatannya adalah 10 m/s, jadi hasil itu didapat dari jarak 100 m dibagi waktu 10 detik. Satuan kecepatan sendiri bermacam-macam, tetapi yang sering digunakan adalah km/jam, paham?” tidak, dia pasti tidak paham, dia terus saja melihatku dengan tatapan yang mampu membuatku lemas.

“Ada yang ingin aku tanyakan nona Park….apa kau bisa menghitung kecepatan hatiku untuk mencintaimu?” sahut Myungsoo dengan smirk-nya.

“M-maksudmu…k-kau ini b-bercanda terus” balasku dengan senyum gugup dan menggaruk-garuk tengkukku yang sebenarnya tidak gatal.

“Bagaimna jika jaraknya ku perdekat, dan waktunya ku persingkat?” Myungsoo kini benar-benar mendekatkan wajahnya ke wajahku, mungkin sekarang hanya hidung kami yang memisahkan. Dalam sekejap Myungsoo mendaratkan bibirnya di bibirku, tidak, Myungsoo merenggut first kiss’ku, tapi kenapa aku tidak bisa menjauh darinya? kenapa aku tidak berusaha memberontak? dan kenapa sekarang aku seperti menikmati ciuman in yang tanpa sadar membuatku menutup mata.

Dia sukses membuat sistem kerja tubuhku kacau, pikiranku luluh karenanya, suhu tubuhku meningkat dan jantungku bekerja lebih extra keras. Setelah ku hitung, jarak kami sekarang adalah 0 cm dan waktu yang diperlukan cintanya menembus hatiku hanya dalam waktu 0 detik, jadi setelah ku hitung dengan kalkulator otakku kecepatan cinta Myungsoo tertulis V = Error…..ya dia membuatku error sekarang, karena sekarang aku benar-benar menyukainya.


Fin ~~~

0 komentar:

Posting Komentar